Menkes: BPJS Belum Mampu Menanggung 100 Persen Pembiayaan Obat dan Pengobatan

 Mengingat tingginya biaya obat dan pengobatan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan saat ini belum mampu menanggung 100 persen pembiayaan obat dan pengobatan untuk semua jenis penyakit.

 Kepada media Budi Gunadi mengatakan bahwa, "BPJS hanya meng-cover biaya untuk masing-masing treatment yang masuk dalam paketnya," katanya melanjutkan. Misalnya, untuk penyakit jantung, yang di-cover mungkin hanya pasang ring. Kalau biayanya lebih tinggi dari itu maka hanya sekitar 70-80 persen yang ditanggung.


 Sebagaimana dilansir dari kompas.com (16/1/2024) Menkes juga menyebutkan bahwa hal itu disebabkan oleh keterbatasan biaya yang dapat ditanggung oleh BPJS, terutama dengan iuran bulanan yang tergolong murah. “Yang mau saya sampaikan, tidak semua itu ter-cover BPJS,"

 Lebih lanjut Menkes menjelaskan, bahwa masyarakat bisa menggunakan asuransi swasta untuk mengatasi selisih biaya pengobatan dalam penggunaan BPJS Kesehatan. Jika masyarakat memiliki polis asuransi kesehatan dari perusahaan swasta, maka masyarakat bisa mengatasi masalah jika sedang membutuhkan perawatan dan pengobatan di rumah sakit.

 Kepada media Menkes Budi Gunawan mengatakan pula, bahwa pemerintah sedang memperbaiki mekanisme supaya masyarakat memiliki perlindungan tambahan melalui asuransi swasta. "Ini yang sedang diperbaiki oleh pemerintah agar masyarakat tidak terbebani biaya besar saat sakit,”

 Menkes mengungkap bahwa saat ini hanya Rp 48.000 per bulan untuk kelas tertentu. “Bayangkan, ada pengobatan yang biayanya puluhan juta hingga ratusan juta,"

 Kemudian Meskes menambahkan pula, "Dengan iuran seperti itu, memang tidak cukup untuk meng-cover seluruh kebutuhan pengobatan,”

“BPJS memberikan kebaikan untuk masyarakat, tetapi harus diakui ada kekurangan, terutama dalam meng-cover obat dan pengobatan tertentu," Ujar Budi Gunadi. 

Para pakar keuangan dan asuransi sering mengatakan, bahwa pada saat usia produktif, masyarakat yang bekerja, seharusnya menyisihkan sebagian pendapatan atau gajinya untuk membeli polis asuransi kesehatan, bukan hanya mengasuransikan mobilnya. Inilah yang disebut sebagai perencanaan keuangan, bahkan pensiun pun bisa dipersiapkan sejak usia dini meskipun tidak bekerja sebagai ASN atau TNI/Polri. 

 Begitu pula para pengusaha sangat penting untuk memiliki polis asuransi kesehatan, karena dalam bisnis juga ada risiko bisnis, sehingga jika terjadi musibah sakit kritis, maka tidak perlu menjual aset berharga yang telah diperjuangkan dengan susah payah untuk menanggung biaya obat dan perawatan, yang selalu akan meningkat.

 Meskipun telah memiliki BPJS, penting pula untuk memiliki polis asuransi kesehatan dari pihak swasta, sehingga masyarakat tidak pusing ketika membayar selisih biaya perawatan di rumah sakit karena BPJS tidak bisa menanggung 100 persen biaya obat dan pengobatan untuk semua jenis penyakit.

Simak pula artikel menarik lainnya dengan mengklik link di bawah ini:

INFORMASI MENARIK DAN PENTING

Comments

Global View

Popular posts from this blog

Manfaat Jalan Pagi bagi Kesehatan Mental dan Badan untuk Usia Senior

Penyebab Sakit Pinggang, Gejala, Akibat, dan Cara Pencegahannya untuk Tetap Sehat di Era Global

Tips Mencegah Sulit Tidur agar Tubuh Sehat dan Bahagia di Era Digital