Gejala Baru Covid-19 Yang Penting Diwaspadai
Berita terkait virus Corona semakin mengkhawatirkan dan membuat cemas masyarakat di berbagai negara termasuk Indonesia. Hal ini diperparah dengan meledaknya warga yang positif Covid-19. Ketersediaan tempat tidur dan kamar di berbagai rumah sakit semakin sedikit dan telah melewati ambang batas standar WHO.
Kabar buruk ini memang telah menimbulkan perubahan sikap di kalangan masyarakat Indonesia yang sebelumnya sangat banyak yang abai terhadap himbauan Presiden Jokowi, Kementerian Kesehatan dan Satgas-Covid-19 yang sudah begitu sering mengingatkan agar minimal ingat 3 M dari Protokol Kesehatan (Prokes), yaitu rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.
Munculnya varian baru dari virus Corona yang lebih cepat menular daripada varian aslinya adalah sangat mengkhawatirkan karena mengancam kesehatan manusia karena sangat mematikan. Selain melaksanakan Prokes dengan disiplin, masyarakat juga penting untuk memahami tentang gejala yang terjadi pada orang yang terpapar Covid-19.
Sebagaimana diberitakan oleh situs kesehatan health.detik.com (19/6/2021) bahwa pemerintah agar memperbaharui daftar gejala umum dari Virus Corona. Hal itu diungkap oleh seorang peneliti, Profesor Tim Spector yang mengatakan bahwa gejala umum dari virus ini telah bertambah, bukan hanya demam dan batuk.
Menurut salah satu pendiri studi
gejala COVID ZOE sekaligus ahli epidemiologi di King's College ini
menjelaskan bahwa kini bersin menjadi salah satu tanda COVID-19 yang paling umum. Data terbaru menunjukkan bahwa ada beberapa gejala lain yaitu pilek, sakit kepala dan sakit
tenggorokan.
Data itu ditemukan pada pasien yang dinyatakan positif lewat tes PCR. Hal ini menjadi salah satu studi berkelanjutan terbesar di dunia yang mencatat informasi soal gejala, pengujian, dan vaksin.
Lebih lanjut Profesor Spector
menerangkan bahwa sakit kepala menempati urutan pertama sebagai gejala COVID-19 yang
paling umum, yang dialami sebanyak 60 persen pasien positif Covid-19. Berikut
5 gejala COVID-19 baru teratas yang umum dialami pasien:
1. Sakit kepala
2. Pilek
3. Sakit tenggorokan
4. Bersin
5. Batuk
Yang menarik adalah bahwa dua gejala lainnya yaitu demam dan kehilangan kemampuan indra penciuman/perasa berada pada urutan tujuh serta sembilan. Sebagaimana dilansir dari Sky News (18/6/2021), Profesor Tim Spector menjelaskan, "Setelah satu setengah tahun ini, sudah saatnya pemerintah mengubah daftar gejala klasik,"
Kemudian Profesor Spector juga menerangkan, "Kami memang
membutuhkan pendekatan fleksibel yang jauh lebih luas untuk ini, karena virus
berubah dan populasi juga berubah,"
Profesor Spector lalu menjelaskan bahwa sesudah gejala COVID-19, terkait pembaruan data ini Tim Spector pula memperingatkan bahwa puncak infeksi akan terjadi pada hari ke 10 sampai 14. Setelah itu Peneliti senior ini juga mengatakan, "Kami masih melihat tingkat peningkatan, sekitar 15.000 kasus per hari. Tetapi, kabar baiknya adalah ini tidak naik secepat itu,"
Menurut Profesor Spector, "Saya akan memperkirakan bahwa ini akan mencapai puncaknya sekitar 10 hingga 14 hari dan kemudian akan turun. Sehingga dalam empat minggu, infeksi tersebut sudah jauh lebih mudah ditangani,"
Hasil studi ini merupakan informasi penting untuk difahami agar masyarakat tetap waspada sembari menjaga kesehatan dengan aktivitas positif seperti olahrara, menyantap asupan makanan dan minuman sehat serta bergizi.
Mencegah datangnya penyakit apalagi Covid-19 sangat penting dilakukan dengan sikap positif dan mematuhi aturan protokol kesehatan kapan pun dan dimana pun.
Kalau tidak terlalu penting sebaiknya tetap stay at home dan work from home. Maksimalkan teknologi informasi untuk berkomunikasi dan aktivitas lainnya. Menghindari kerumunan adalah salah satu sikap bijaksana yang mudah dilakukan selain rajin mencuci tangan maupun menjaga jaga jarak dan ingat memakai masker.
Terkait pencegahan Covid-19 terungkap pula sikap dr Soegianto, seorang dokter senior yang penting disimak:
Jika anda terinspirasi, mari kita sharing artikel ini ke teman-teman dan keluarga yang ada di berbagai group WhatsUp, Facebook, Twitter dan media sosial lainnya.
Comments