Melaksanakan hal utama saat berpuasa di tengah pandemi Corona
Setiap muslim di dunia pasti sangat bahagia menyambut dan menjalani ibadah puasa sebelum akhirnya berpuncak pada Hari Raya Idul Fitri. Di momen penting yang penuh dengan keprihatinan ini, apa yang harus dipahami dan dilaksanakan umat Islam, khususnya di Indonesia?
![]() |
Puasa di tengah virus Corona di seluruh dunia (farmasi.ugm.ac.id) |
Saat terberat yang harus dilalui umat Islam di berbagai belahan benua, begitu pula warga Muslim di Indonesia, adalah karena bulan puasa terjadi di tengah pandemi global yang diakibatkan oleh serangan Covid-19 atau virus Corona.
Umat Islam bersama umat beragama lainnya juga merasakan kecemasan yang sama di tengah wabah global ini. Rudi S. Kamri yang juga berpuasa terketuk hatinya untuk memberikan renungan pada bulan suci Ramadhan ini.
![]() |
Rudi S. Kamri memegang mic bersama Ade Armando, Denny Siregar & Eko Kuntadhi pada sebuah acara yang bernuansa toleransi beragama (indopolitika.com) |
Sebagai seorang Muslim Rudi S. Kamri memang punya kepedulian tinggi pada masalah sosial, bukan hanya fokus pada politik maupun budaya, yang sangat beragam di Indonesia. Keberagaman ini menjadi perhatian Rudi yang juga merupakan seorang aktivis dan nara sumber di berbagai seminar penting di Indonesia.
Rudi yang rajin berkacamata dan berbusana Batik ini kali ini memberikan renungannya di hari pertama bulan puasa, 24 April 2020.
Berpuasa Di Tengah Pandemi Corona
Oleh:
Rudi S Kamri
Hari ini saya memulai ibadah puasa Ramadhan 2020 dengan
sukses ketiduran sehingga tidak sempat sahur. Mimpi yang terlalu indah sehingga
saya terperangkap dalam buaian mimpi yang membuat saya terlena dalam lelap.
Tidak apa. Tetap semangat. Ujian pertama harus sukses dilewati. Insyaallah.
Lagi pula kurang afdol rasanya kalau ibadah puasa
ramadhan tanpa ujian. Ujian kesabaran, ujian menahan godaan dan ujian untuk
membersihkan hati adalah esensi utama dari ibadah puasa. Sedang ujian menahan
lapar dan haus hanyalah sekedar remah kecil dalam proses menjalani ibadah puasa
ramadhan.
Dalam kaitan persepsi personal saya tentang ibadah puasa
ramadhan, makanya saya selalu menentang keras kalau saat puasa warung atau
restoran dipaksa untuk ditutup. Kualitas puasa kita terlalu rendah kalau kita
tergoda hanya karena melihat orang makan atau minum. Dan terlihat kita seolah
telah mereduksi makna puasa yang sebenarnya.
Bahkan saya punya adagium yang terbalik yaitu:
"Hormatilah orang yang tidak puasa". Bukan hormatilah orang berpuasa.
Dengan kesadaran untuk melatih menahan kesabaran, menahan godaan dan
membersihkan hati, kita seharusnya membiarkan kehidupan orang-orang yang tidak
berpuasa terus berlanjut dan tidak terganggu dengan ibadah puasa kita. Di
sekeliling kita banyak saudara kita yang non muslim, perempuan muslim yang
sedang tidak berpuasa atau seorang muslim yang kondisi tertentu bisa tidak
berpuasa. Kehidupan mereka harus berlanjut dan berjalan seperti biasa tanpa
terganggu dengan ibadah puasa kita.
Ibadah puasa adalah ibadah yang paling personal yaitu
hanya kita dengan Tuhan yang tahu dan kita sendiri yang mendapat banyak manfaat
dar kegiatani ibadah kita. Jadi kita tidak perlu memaksa orang lain untuk
menghormati kepentingan pribadi kita, bukan?
Lagi pula tanpa dipaksa pun, saudara kita yang non muslim
sudah pasti punya kesadaran sendiri untuk menghormati kegiatan ibadah kita. Ini
sudah menjadi tradisi dan budaya yang mengakar dari masyarakat Indonesia yang
majemuk. Dari dulu kala proses kesadaran saling menghormati satu sama lain ini
sudah berjalan secara alami. Jadi kalau ada pihak tertentu yang memaksa orang
lain untuk menghormati ibadah puasanya, itu artinya mereka telah merusak tata
nilai dan norma alamiah budaya negeri ini.
Selamat menjalani ibadah puasa ramadhan bagi sahabat saya
yang beragama Islam. Menjalani ibadah puasa di masa pandemi Covid-19 ini pasti
serasa berbeda. Hikmak terindah yang bisa diambil, kita bisa khusyuk beribadah
secara penuh dengan dikelilingi orang- orang tercinta kita yaitu keluarga di
rumah tanpa terganggu kegiatan lain. Suatu momentum langka yang selama ini
mungkin jarang kita temui. Selayaknya kita bisa menjalani ibadah puasa ini
dengan rasa syukur yang paripurna.
Mari kita menjalani ibadah ini dengan rendah hati dan
penuh ketaqwaan sembari runduk memohon kepada Allah SWT agar wabah virus corona
ini segera berlalu dari negeri ini. Semoga ibadah puasa kita diridhoi Allah
SWT. Aamiin YRA
Salam SATU Indonesia
24042020
Artikel menarik lainnya:
Comments